MALANG, KOMPAS.TV - Ketakutan peternak untuk mendatangkan sapi, terjadi di kandang penggemukan sapi di kampung Sanan Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. <br /> <br />Sejak penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang sapi-sapi mereka, peternak lebih memilih menjual sapi kepada tukang jagal, meski dengan harga jauh di bawah pasaran. <br /> <br />Mat Rokhim, salah satu peternak mengaku, di kandang penggemukan ini sebelumnya ada 20 ekor sapi. Namun semenjak PMK menyerang, kini hanya ada 7 ekor sapi yang tersisa karena sapi-sapi yang lain telah dijual. <br /> <br />Ia menambahkan, saat ini kondisi sapi yang kemarin sakit sudah mulai membaik. Namun sebagian besar peternak sapi belum berani mendatangkan sapi untuk penggemukan, karena kondisi yang tidak menentu. <br /> <br />"Kalau kita mendatangkan sapi lagi, nanti kena virus lagi" ujar Rokhim. <br /> <br />Peternak juga menambahkan, segala upaya dilakukan untuk mengembalikan kondisi kesehatan sapi. Mulai dari cara medis dari Dinas Peternakan, hingga memberikan jamu tradisional pada sapi yang terserang PMK. <br /> <br />#wabahpmk #sapipmk <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/294334/dampak-pmk-peternak-di-kota-malang-belum-berani-datangkan-sapi