TANA TORAJA, KOMPAS.TV - Sepenggal potret belum meratanya infrastruktur hingga mengancam keselamatan warga ada di Tana Toraja. <br /> <br />Untuk beraktivtias, warga bergantung pada jembatan penghubung desa yang nyaris putus. <br /> <br />Kondisi ini membahyakan nyawa. <br /> <br />Jembatan penghubung antar Desa Lembang Sarapeang dan Kelurahan Rembon, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, untuk sementara ditutup. <br /> <br />Kondisi jembatan gantung nyaris putus dan membahayakan warga yang akan melintas. <br /> <br />Kayu alas jembatan lapuk, sementara banyak bagian tengah jembatan jebol. <br /> <br />Rail pegangan jembatan juga sudah tak layak digunakan, karena banyak yang patah. <br /> <br />Namun meski sudah ditutup, masih ada saja warga yang nekat melintas. <br /> <br />Menurut warga , jembatan ini mempersingkat akses beraktivitas. <br /> <br />Sebab jika melewati jalan lain, warga harus menempuh waktu lebih lama. <br /> <br />Selama belasan tahun, jembatan gantung yang jauh dari kata layak ini menjadi jalur penghubung warga desa untuk bekerja di ladang, hingga dilalui anak-anak untuk bersekolah. <br /> <br />Melihat kondisi jembatan yang kian tak layak, warga sempat menyampaikan hal ini ke pemerintah terkait; namun hingga kini belum ada realisasi. <br /> <br />Kepala Desa Sarapeang, Hariyanto mengaku biaya perbaikan jembatan cukup besar sementara dana yang dimiliki minim. <br /> <br />Warga berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan gantung demi keselamatan bersama. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/294424/jembatan-gantung-penghubung-desa-nyaris-putus-warga-tana-toraja-bertaruh-nyawa-untuk-akses-jalan