Surprise Me!

Gawat! Seni Sandiwara Bobodoran Sunda di Naringgul Cianjur Terancam Punah

2022-06-02 1 Dailymotion

Kesenian tradisional Wayang Gejlig (Sandiwara Bobodoran Sunda) di Kampung Adat Miduana, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sudah berada sejak tahun 1980.<br /><br />Dari hasil penelusuran, kini usia menginjak sekitar 50 tahun, pada masa di era tahun 1980 kesenian Wayang Gejlig masih diminati dan banyak diundang oleh warga untuk acara pentas hajatan.<br /><br />Namun, seiring berjalannya waktu, keberadaan kesenian tradisional ini kini sudah hampir punah dan para pemainnya pun semakin berkurang.<br /><br />Abah Ikih (58) seorang pemeran Wayang Gejlig Gending Kawangi mengakui, sejak tahun 1980 sudah ada, dan sekarang usianya sudah hampir 50 tahun lebih. <br />Seperti halnya kesenian yang digeluti saat ini, kini hanya menyisakan lima orang pemeran saja.<br /><br />“Waktu itu pemerannya melibatkan 20 orang setiap kali manggung,” kata Ikih kepada JabarNews.com saat ditemui langsung di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kamis (2/6/2022) pagi.<br /><br />Menurutnya, kalau sekarang tinggal menyisakan lima orang lagi karena keberadaannya kesenian tradisional sudah mulai punah di era modernisasi saat ini.<br /><br />Seiring dengan jaman, keberadaan kesenian Wayang Gejlig sekarang sudah kurang diminati lagi. Dan, di masa kejayaan tahun 80 rombongan kesenian sudah manggung ke luar desa. <br />“Bahkan sampai ke luar kecamatan,” ujarnya.<br /><br />Sementara itu, Rustiman (62) selaku Dewan Adat Kampung Miduana mengungkapkan, keberadaan kesenian Wayang Gejlig sudah ada sejak dulu, itu tahun 1980 masih eksis.<br /><br />Mungkin seiring dengan jaman yang sudah modern jadi peminatnya sudah mulai berkurang, selain itu alat-alat kesenianya kondisinya pun sudah pada lapuk tua dimakan usia.<br /><br />“Kini tidak layak pakai dan habis dimakan rayap,” akunya.

Buy Now on CodeCanyon