KOMPAS.TV - Aksi arogansi pengemudi mobil kembali menyita perhatian warga ibu kota. <br /> <br />Hari Sabtu (4/6/2022) lalu, pengemudi mobil berpelat nomor RFH melakukan penganiayaan kepada pengendara mobil lainnya di Jalan Tol Dalam Kota. <br /> <br />Kasus ini diduga berawal dari serempetan antara mobil pelaku dengan korban. <br /> <br />Saat itu mobil korban melintas dari daerah Jakarta Timur, namun kendaraan pelaku memotong laju kendaraan korban. <br /> <br />Pengemudi mobil berpelat RFH keluar untuk menghampiri korban hingga akhirnya memukul korban. <br /> <br />Polisi kemudian menetapkan satu tersangka, Faisal Marasabessy sebagai tersangka. <br /> <br />Korban Justin Frederick adalah anak seorang anggota DPR, Indah Kurniawati. <br /> <br />Baca Juga Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup & Dipecat dari TNI, Begini Tanggapan Keluarga Kobran di https://www.kompas.tv/article/296727/kolonel-priyanto-divonis-penjara-seumur-hidup-dipecat-dari-tni-begini-tanggapan-keluarga-kobran <br /> <br />Ibu korban Indah Kurnia, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, mengaku masih belum berani melihat video penganiayaan yang dialami anaknya. <br /> <br />Indah berterima kasih kepada warga yang merekam aksi ini, sehingga kasusnya bisa diungkap polisi. <br /> <br />Sementara itu, Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo 5 Ahmad Zazali menyebut, kejadian di Jalan Tol diprovokasi oleh korban Justin Frederick. <br /> <br />Ahmad Zazali mengklaim korban yang lebih dahulu memukul Ali Marasabessy, ayah dari Faisal Marasabessy yang sekaligus Ketua Ormas Pemuda Bravo 5. <br /> <br />Pakar Psikologi Reza Indragiri menilai tindakan Arogansi di jalan bisa jadi dipengaruhi oleh jabatan yang atau pangkat yang yang dimiliki pelaku. <br /> <br />Sebelumnya kasus arogansi di jalan raya juga sempat terjadi di Gerbang Tol Tomang Jakarta Barat. <br /> <br />Pengemudi mobil Pajero menampar pengemudi mobil lain, kasus ini kemudian berujung damai. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296731/viral-anak-anggota-dpr-dipukuli-tim-bravo-5-korban-memprovokasi-dan-pukul-lebih-dulu
