JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga minyak mentah dunia kembali "berulah". <br /> <br />Pagi ini minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus, menyundul di atas 120 Dollar Amerika Serikat per barel. <br /> <br />Sudah dari awal pekan, harga minyak mentah dunia terus menanjak naik. <br /> <br />Tidak hanya Brent, jenis WTI yang jadi acuan Indonesia Crude Price ICP juga naik. <br /> <br />Minyak mentah dunia naik karena Arab Saudi menaikkan harga jual resmi Juli, dengan tambahan premi 6,5 Dollar Amerika Serikat. <br /> <br />Harga minyak tak bisa dibendung, padahal produsen yang tergabung dalam OPEC Plus, menaikkan produksi harian sebesar 648 ribu barel, atau dua kali lipat dari rencana awal. <br /> <br />Sebagai dampak gejolak harga minyak dunia yang kian sulit dikendalikan, pemerintah akan membatasi pembelian BBM subsidi jenis Pertalite. <br /> <br />Baca Juga Harus Pakai Aplikasi MyPertamina, Siap-Siap Mobil Mewah Tak Bisa Lagi Konsumsi Pertalite di https://www.kompas.tv/article/295201/harus-pakai-aplikasi-mypertamina-siap-siap-mobil-mewah-tak-bisa-lagi-konsumsi-pertalite <br /> <br />Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi, alias Hulu Migas, sedang menyiapkan aplikasi khusus untuk mengawasi pembelian Pertalite. <br /> <br />Intinya, mobil dan motor mewah dilarang menenggak Pertalite. <br /> <br />Gabungan Industri Kendaraan Bermotor, Gaikindo mengatakan, pemerintah harus memastikan apa yang disebut kategori mewah. <br /> <br />Meskipun, jika mengacu pada peraturan yang ada, mewah adalah untuk mobil antara 3.000 cc sampai 4.000 cc. <br /> <br />Sedangkan mengacu pada kementerian perindustrian, mobil rakyat adalah yang berkisar dengan harga Rp250 jutaan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296893/dampak-gejolak-harga-minyak-dunia-pembelian-bbm-subsidi-pertalite-akan-dibatasi
