KOMPAS.TV - Wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak berimbas pada tingginya harga sapi kurban di Bengkulu yang berkisar Rp 17 juta hingga Rp 18 juta per ekor. <br /> <br />Meski ada pembatasan hewan ternak masuk ke Bengkulu, Pemerintah setempat memastikan stok sapi jelang Lebaran Idul Adha tetap aman. <br /> <br />Baca Juga Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Siapkan Anggaran Obat Penanganan PMK di https://www.kompas.tv/article/298014/dinas-pertanian-kabupaten-cirebon-siapkan-anggaran-obat-penanganan-pmk <br /> <br />Naiknya harga sapi di Provinsi Bengkulu sudah terjadi sejak wabah pmk menyerang beberapa daerah di Indonesia. <br /> <br />Hal ini dikarenakan para peternak kesulitan mencari stok sapi dari luar akibat adanya batasan dari pemerintah. <br /> <br />Peternak sapi di Bengkulu kebanyakan mendatangkan sapi dari Provinsi Lampung. <br /> <br />Sebelumnya wabah menyerang harga sapi kurban berkisar Rp 16 juta perekor, namun saat ini harganya pun melambung mencapai Rp 18 juta perekor. <br /> <br />Meski harga tinggi, peternak sapi di Bengkulu mengakui masih menerima banyak pesanan dari warga maupun pengurus masjid di Kota Bengkulu untuk hewan kurban pada Lebaran Idul Adha. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/298264/imbas-wabah-pmk-harga-sapi-kurban-di-bengkulu-naik-hingga-rp-18-juta-per-ekor
