KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya kembali menangkap satu anggota Khilafatul Muslimin yang berperan sebagai "Menteri Pendidikan" di organisasi itu. <br /> <br />Penangkapan dilakukan di Mojokerto, Jawa Timur. <br /> <br />Di pondok pesantren di Kota Mojokerto inilah diduga, jadi lokasi penangkapan anggota Khilafatul, Senin (13/6) dini hari, pukul 00.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). <br /> <br />Ia bertugas memberi doktrin tentang paham Khilafah, termasuk ke sekolah-sekolah. <br /> <br />Kapolda Metro Jaya tak segan menindak ormas lain yang melanggar hukum, seperti Khilafatul Muslimin. <br /> <br />Dari penyidikan Polda Metro Jaya, sejumlah pengurus Khilafatul Muslimin ditangkap di sejumlah tempat; di antaranya, Lampung dan Bekasi, Jawa Barat. <br /> <br />Sebelumnya, bahkan kericuhan terjadi saat polisi menangkap dua anggota Khilafatul Muslimin di Lampung, Sabtu kemarin (11/6). <br /> <br />Anggota Khilafatul Muslimin melawan saat polisi akan membawa dua rekan mereka dari Kantor Khilafatul Muslimin di Kawasan Teluk Betung, Bandar Lampung. <br /> <br />Setelah situasi kondusif, polisi membawa dua anggota Khilafatul Muslimin; hasil pengembangan dari penangkapan pemimpin mereka sebelumnya, Abdul Qadir Hasan Baraja. <br /> <br />Tak hanya membawa dua tersangka, polisi juga menyita barang bukti; di antaranya uang senilai Rp 2 miliar lebih, dan puluhan ribu data nomer induk warga. <br /> <br />Nomor induk ini digunakan Khilafatul Muslimin untuk menggantikan fungsi KTP elektronik dari Pemerintah Indonesia. <br /> <br />Hingga kini, polisi sudah menangkap enam orang dari Khilafatul Muslimin. <br /> <br />Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/298611/diduga-untuk-identitas-samaran-polisi-temukan-ribuan-data-nomor-induk-di-kantor-khilafatul-muslimin