KOMPAS.TV - Setelah ancaman inflasi global, kini adalagi yang membayangi pertumbuhan ekonomi yaitu stagflasi. <br /> <br />Apa itu stagflasi? <br /> <br />Ada beberapa indikator yang dipakai untuk menunjukkan kondisi stagflasi, indikator menunjukkan kombinasi tapi semuanya angkanya buruk. <br /> <br />Di Indonesia kondisinya GDP atau PDB 2021 naik, pengangguran turun, inflasi meningkat stabil. <br /> <br />Sementara permintaan, bisa dilihat mall ramai, restoran penuh, orang mulai liburan. <br /> <br />Mudah-mudahan ini adalah pertanda bahwa permintaan masih stabil. <br /> <br />Baca Juga Tak Semua Rumah Tangga Tarif Listiknya Naik, Kementerian ESDM: Hanya Kelompok Rumah Tangga "Mewah" di https://www.kompas.tv/article/298802/tak-semua-rumah-tangga-tarif-listiknya-naik-kementerian-esdm-hanya-kelompok-rumah-tangga-mewah <br /> <br />Ditambah Indonesia sebagai negara penghasil komoditas, bisa ikut membantu menahan stagflasi. <br /> <br />Meski perlu jadi catatan adalah subsidi energi, sejauh apa APBN mampu jadi shock absorber. <br /> <br />Terhadap penyesuaian tarif listrik baru, ekonom memperkirakan tidak akan berdampak pada inflasi. <br /> <br />Di saat yang sama, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terjun bebas di tahun ini. <br /> <br />Ini adalah dampak stagflasi di perekonomian dunia. <br /> <br />Ada banyak faktor, pertama yakni dunia mulai memasuki era moneter ketat, ditandai dengan naiknya suku bunga The Fed. <br /> <br />Faktor lain kenaikan harga komoditas energi dan juga harga pangan yang dipicu dari kondisi geopolitik Rusia-Ukraina semakin memberatkan kondisi ekonomi global. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/298809/stagflasi-jadi-bayang-bayang-bank-dunia-perkirakan-pertumbuhan-ekonomi-dunia-terjun-bebas-tahun-ini
