KOMPAS.TV - Polisi sudah mengambil sampel DNA kedua tersangka aborsi tujuh janin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sampel DNA pun dikirim ke Labfor Jakarta untuk diperiksa tim ahli. <br /> <br />Pasangan tersangka aborsi tujuh janin telah menjalani pemeriksaan psikologi dan juga kesehatan jiwa sejak minggu kemarin. <br /> <br />Tersangka perempuan juga menjalani visum hidup untuk mengetahui kondisi kesehatannya setelah pernah melakukan aborsi sebanyak tujuh kali. <br /> <br />Tak hanya itu, polisi juga sudah mengambil sampel DNA dari dua tersangka dan sampelnya telah dikirim ke labfor di Jakarta. <br /> <br />Baca Juga Beda Kesaksian Kasus 7 Mayat Bayi Disimpan di Kos, Pacar Pelaku Mengaku Cuma Hasilkan 4 Janin di https://www.kompas.tv/article/299122/beda-kesaksian-kasus-7-mayat-bayi-disimpan-di-kos-pacar-pelaku-mengaku-cuma-hasilkan-4-janin <br /> <br />Tes DNA dilakukan untuk mengetahui siapa pemilik ketujuh janin itu karena ada perbedaan pendapat antara tersangka perempuan dan tersangka laki-laki terkait jumlah janin yang diaborsi. <br /> <br />Dari keterangan tersangka perempuan mengatakan ada tujuh janin sementara tersangka laki-laki mengatakan hanya empat janin yang diaborsi. <br /> <br />Sebelumnya polisi menetapkan sepasang kekasih sebagai tersangka aborsi sekaligus penyimpan tujuh janin. <br /> <br />Tersangka diketahui menyimpan tujuh janin hasil aborsi di dalam sebuah kotak makanan yang disimpan dalam sebuah kardus di kamar indekos di Makassar, Sulawesi Selatan. <br /> <br />Kasus terungkap setelah pemilik indekos hendak membersihkan kamar. <br /> <br />Polisi kini masih menunggu hasil dan keterangan dari tim ahli terkait pemeriksaan sampel DNA yang dilakukan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/299456/polisi-ambil-sampel-dna-pasangan-tersangka-aborsi-7-janin-di-makassar