YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Warga dan polisi terlibat saling dorong. <br /> <br />Eksekusi lahan dan bangunan milik pengusaha otobus di Kelurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta mendapat penolakan. <br /> <br />Bersama keluarga dan para karyawan, Eko Haryanto penghuni lahan menghadang kedatangan puluhan petugas kepolisian dan TNI. <br /> <br />Eksekusi lahan dan bangunan yang dilakukan Pengadilan Negeri Wonosari ditolak karena penghuni lahan masih melakukan upaya hukum ke Pengadilan Negeri Wonosari. <br /> <br />Baca Juga Tunjuk Hadi Tjahjanto jadi Menteri ATR, Jokowi: Selesaikan Sengketa Tanah, Urus Lahan IKN di https://www.kompas.tv/article/299316/tunjuk-hadi-tjahjanto-jadi-menteri-atr-jokowi-selesaikan-sengketa-tanah-urus-lahan-ikn <br /> <br />Sejumlah warga yang menyandera mobil towing dan mengusir truk pengangkut barang terpasak ditangkap polisi. <br /> <br />Pasalnya eksekusi sudah berdasar pada keputusan lelang. <br /> <br />Sengketa lahan ini berawal ketika penghuni lahan, Eko Hariyanto mengagunkan empat buah sertifikat tanah ke bank senilai Rp600 juta pada 2011 silam. <br /> <br />Karena kredit macet, pihak bank akhirnya memutuskan pelelangan. <br /> <br />Karena mendapat penolakan eksekusi pun terpaksa ditunda. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300151/warga-dan-polisi-saling-dorong-saat-eksekusi-lahan-juragan-bus-di-gunungkidul
