RIAUONLINE,PEKANBARU-Hendak mengambil jala yang tersangkut, seorang pencari ikan tewas usai diserang Buaya Senyulong berukuran empat meter, di Desa Pangkalan Malako, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan.<br /><br />Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, konflik buaya dan masyarakat mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia, pada Sabtu, 18 Juni 2022.<br /><br />“Terjadi konflik antara satwa buaya dan masyarakat di Desa Pangkalan Malako, mengakibatlan satu orang korban meninggal dunia atas nama Katius Zebua usia 21 tahun,” sebutnya, Senin, 20 Juni 2022.<br /><br />Kejadian berawal ketika korban bersama rekannya sedang menjala ikan di sebuah kanal.<br /><br />“Saat menebar jala, jala tersangkut sehingga korban turun ke kanal untum melepaskannya, saat itu ada buaya dan korban disambar dan dibawa tenggelan oleh buaya,” ucap Andri.<br /><br />Korban ditemukan shdah tidak bernyawa pada Sabtu sore pukul 17.00 WIB.<br /><br />Dari hasil pemeriksaan tim medis, di tubuh korban terdapat banyak luka akibat gigitan buaya senyulong. Namun, diperkirakan penyebab korban meninggal dunia karena tenggelam diseret buaya.<br /><br />“Dari hasil pemeriksaan tim medis banyak ditemui luka pada tubuh korban akibat gigitan dari buaya. Korban diperkirakan meninggal dunia karena kesulitan bernafas,” tuturnya.<br /><br />Saat ini, tim BBKSDA Riau masih berada di lokasi untuk memantau kemunculan buaya. Karena lokasi merupakan habitat buaya tim masih melakukan pemantauan di lokasi kejadian.<br /><br />LEBIH LENGKAP<br /><br />https://www.riauonline.co.id/riau/kota-pekanbaru/read/2022/06/20/pencari-ikan-tewas-usai-diserang-buaya-senyulong<br /><br />#riauonline #buaya #bbksdariau
