JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Litbang Kompas pada 26 Mei hingga 4 Juni 2022, merekam ketidakpuasan publik, pada kinerja ekonomi pemerintah yang memberatkan masyarakat di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat saat pandemi. <br /> <br />Masalah pada rantai pasokan bahan pangan, dan juga naiknya harga-harga yang menopang ekonomi rumah tangga, seperti gas elpiji, diduga jadi penyebab turunnya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Joko Widodo. <br /> <br />Ya, hingga saat ini, harga dan ketersediaan pasokan minyak goreng masih menjadi sorotan publik; begitu juga dengan harga gas, bahan bakar minyak, dan sembako yang terus mengalami kenaikan. <br /> <br />Terekam dalam Survei Litbang Kompas, kepuasan publik turun menjadi 67,1 persen, dari survei pada Januari 73,9 persen. <br /> <br />Menurut Toto, dugaan lemahnya kinerja sektor ekonomi, terekam dalam survei, menjadi yang paling rendah di antara empat indikator, yakni 50,5 persen. <br /> <br />Untuk Pemenuhan Kesejahteraan Sosial, angkanya tertinggi, yakni 74,4 persen; sedangkan untuk poin Penegakan Hukum 57,5 persen, dan Politik serta Keamanan, angkanya mencapai 73,1 persen. <br /> <br />Kelompok menengah ke bawah yang tak mendapat bantuan pemerintah cenderung menganggap kinerja pemerintahan di bidang Ekonomi menurun, apalagi bagi mereka yang terdampak pandemi. <br /> <br />Presiden Jokowi, kata Toto, sudah berupaya mengatasinya dengan mengganti Menteri Perdagangan yang mengurusi harga dan rantai pasokan bahan pangan, serta rumah tangga. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300892/sudah-pertengahan-2022-puaskah-anda-terhadap-pemerintahan-jokowi-widodo-ma-ruf-amin
