PONOROGO, KOMPAS.TV - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang semakin parah, menghancurkan perekonomian ribuan warga di Kecamatan Pudak, Ponorogo, Jawa Timur. <br /> <br />Tak hanya nyaris tanpa penghasilan selama hampir sebulan, peternak sapi perah juga menanggung utang mencapai puluhan miliar rupiah. <br /> <br />Sudah jatuh tertimpa tangga pula. <br /> <br />Ungkapan ini sedikitnya menggambarkan kondisi ribuan warga di Kecamatan Pudak, Ponorogo. <br /> <br />Bagaimana tidak, akibat penyakit mulut dan kuku menyerang, Sentra Sapi Perah yang mereka kelola, kini tak membuahkan hasil. <br /> <br />6.000 ekor sapi terinfeksi wabah, sementera 500 ekor lebih dikabarkan mati. <br /> <br />Lalu, di tengah ekonomi yang guncang tanpa penghasilan, peternak juga menanggung utang bank. <br /> <br />Nilai yang dikucurkan bank untuk memfasilitasi kredit bagi peternak pun tak kecil; melebihi dari Rp 25 miliar. <br /> <br />Kini, para peternak berharap ada keringanan dari bank. <br /> <br />Merespons permintaan peternak, Bupati Ponorogo mendatangkan perwakilan sejumlah bank dan lembaga finansial lainnya, meminta keringanan bagi para korban PMK. <br /> <br />Namun upaya meminta keringanan, masih terganjal restu dari OJK. <br /> <br />Perekonomian 90 persen warga Kecamatan Pudak bergantung pada sektor peternakan, khususnya sapi perah. <br /> <br />Angka penyebaran PMK masih tetap tinggi, meski upaya pengobatan terus dilakukan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/302125/pmk-mewabah-peternak-sapi-di-pudak-ponorogo-kehilangan-penghasilan-kesulitan-lunasi-utang-bank