LUMAJANG, KOMPAS.TV - Meski banyak penganan modern yang bermunculan, ternyata kue tradisional yang dimasak dengan tungku kayu masih diburu oleh warga. <br /> <br />Seperti kue apem kicir di Lumajang, Jawa Timur ini, kue tradisional yang terbuat dari tepung dan gula aren ini menjadi kue tradisional yang masih laris. <br /> <br />Meski mulai jarang ditemukan, sebuah kedai makanan di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur setiap harinya masih membuatnya dan melestarikan kue tradisional yang sudah ada sejak lama ini. <br /> <br />Menurut pelanggan, kue apem kicir ini memiliki rasa yang khas. <br /> <br />Tekstur adonannya kenyal dengan cita rasa manis yang seimbang. <br /> <br />Baca Juga Wabah PMK Merebak: Itu Tak Menghalangi Penjualan Sapi Jelang Hari Raya Idul Adha! di https://www.kompas.tv/article/304295/wabah-pmk-merebak-itu-tak-menghalangi-penjualan-sapi-jelang-hari-raya-idul-adha <br /> <br />Pemilik kedai ini dalam sehari bisa menjual ratusan kue apem, lantaran dalam satu hari ia bisa menghabiskan tepung beras 10-17 kilogram. <br /> <br />Sang pemilik bahkan mempekerjakan warga sekitar agar bisa membantunya memenuhi permintaan pelanggan. <br /> <br />Untuk harga kue apem ini hanya dibanderol Rp 10.000 per porsi. <br /> <br />Dalam sejarahnya, kue apem memang dikenal sebagai kue syukuran atau kue khas Jawa yang kerap dibagi bagikan ke saudara dan tetangga sebagai makna kebersamaan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/304300/apem-kicir-kue-tradisional-yang-masih-digemari-warga
