YOGYAKARTA, KOMPAS TV Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta polisi untuk tindak tegas pelaku aksi kerusuhan di Babarsari. <br /> <br />Sultan menyebut harus ada tindakan untuk mereka yang terbukti melanggar hukum. <br /> <br />"Ya sudah, tindak saya bagi mereka yang melanggar pidana. Tegakkan hukum," ujar Sultan, Selasa (5/7). <br /> <br />Baca Juga 5 Fakta Kerusuhan di Babarsari: Dipicu Keributan di Tempat Karaoke, Rusak Ruko dan Bakar Kendaraan di https://www.kompas.tv/article/305914/5-fakta-kerusuhan-di-babarsari-dipicu-keributan-di-tempat-karaoke-rusak-ruko-dan-bakar-kendaraan <br /> <br />Sultan juga menyebut bahwa tak masalah jika ada perdebatan dengan volume suara yang keras, namun tidak dengan kekerasan fisik. <br /> <br />Ia mengumpamakan suara keras seperti volume radio. <br /> <br />"Ngomong keras enggak apa-apa, wong itu seperti volume radio saja, tapi jangan pelajar mahasiswa itu ngomong kekerasan fisik," ujar Sultan. <br /> <br />"Sesuaikan kondisi di mana dia berada di Jogja, bukan model kekerasan yang dilakukan. Harus menyesuaikan di mana dia tinggal," lanjutnya. <br /> <br />Sebelumnya, terjadi sebuah bentrokan atau kerusuhan di wilayah Babrasari, Sleman, Yogyakarta. <br /> <br />Bentrokan yang berlangsung sejak Sabtu hingga Senin (4/7) lalu mengakibatkan sejumlah orang terluka. <br /> <br />Tak hanya itu, tujuh buah sepeda motor dan sejumlah bangunan ruko hangus terbakar akibat kejadian tersebut. <br /> <br />Hingga saat ini belum ada satupun orang yang ditetapkan sebagai tersangkat. <br /> <br />Video Editor: Agung Ramdani <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/306138/sultan-soal-kerusuhan-babarsari-ngomong-keras-enggak-apa-apa-tapi-jangan-kekerasan-fisik