PANGKALPINANG, KOMPAS TV - Pedagang sapi di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, mengalami penurunan omset 20 hingga 30 persen, dampak dari penyakit mulut dan sapi yang melanda beberapa wilayah di inidonesia. <br /> <br />Seperti Aji Syahputra, pedagang sapi di kawasan Pangkalbalam, Pangkalpinang ini. <br /> <br />Jika sebelumnya Aji mendatangkan sapi dari Madura, pasca banyaknya sapi Madura yang terjangkit PMK, kini Aji mendatangkan sapi dari Lampung yang merupakan sapi Bali dan Sumbawa. <br /> <br />Selain kesulitan mendapatkan pasokan sapi, pedagang juga terpaksa menjual dengan harga lebih mahal. <br /> <br />Jika tahun lalu sapi dijual dengan harga 18 juta rupiah, pada hari raya kurban tahun ini harga sapi paling murah 20 juta rupiah. <br /> <br />Tahun lalu Aji mampu menjual sapi kurban hingga 1000 ekor, kini sepekan jelang lebaran, Aji baru menjual sekitar 300 ekor sapi kurban. <br /> <br />Selain itu, pedagang juga mengeluhkan melonjaknya biaya perawatan. <br /> <br />Pasalnya, harga vitamin maupun obat obatan untuk sapi juga mengalami kenaikan bahkan hingga dua kali lipat. <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/306540/dampak-pmk-pedagang-sapi-kurban-di-pangkalpinang-mengalami-penurunan-omset
