KOMPAS.TV-Meski tren makanan berganti, kuliner pedas selalu diminati penggemarnya. <br /> <br />Pecinta pedas menyukai, sensasi terbakar di lidah akibat makan makanan pedas. <br /> <br />Sensasi pedas bersumber dari zat capcaisin, zat ini mengikat sejumlah reseptor yang memberi sinyal rasa sakit akibat kepanasan. <br /> <br />Melansir Kompas.com capcaisin membuat otak berpikir bahwa tubuh sedang "kebakaran" karena panas dan mengalami sakit. <br /> <br />Saat otak merasa tubuh kesakitan, otak melepaskan neurotransmitter atau senyawa kimia pembawa pesan di tubuh yang bernama endorfin. <br /> <br />Endorfin meredakan rasa sakit dengan menghalangi kemampuan saraf untuk mengirimkan sinyal rasa sakit. <br /> <br />Selain itu, otak juga melepaskan dopamin, dopamin ini membuat perasaan gembira pada diri seseorang. <br /> <br />Maka dari itu, semakin pedas makanan dan otak semakin menerima laporan ada rasa sakit, dua neurotransmiter itu semakin banyak dikeluarkan. <br /> <br />Dampaknya, sensasi yang timbul dari makan pedas itupun jadi membuat ketagihan makan pedas lagi. <br /> <br />Teori lain menyebutkan, manusia menyukai rasa pedas karena ada dorongan untuk menaklukkan tantangan. <br /> <br />Tak heran, mengapa beberapa tahun terakhir banyak tantangan makan pedas bersliweran di media sosial. <br /> <br />Baca Juga Setelah Harga Cabai Merah Makin "Pedas", Kini Daging Sapi dan Ayam Merangkak Naik di https://www.kompas.tv/article/301070/setelah-harga-cabai-merah-makin-pedas-kini-daging-sapi-dan-ayam-merangkak-naik <br /> <br />Editor Video & Grafis: Joshua Victor <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/306852/mengapa-sensasi-pedas-bisa-bikin-ketagihan
