SURABAYA, KOMPAS.TV - Ampas kopi biasanya menjadi limbah dan dibuang begitu saja. <br /> <br />Namun tidak bagi Veronica Boni Pamudja, seorang mahasiswi Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra Surabaya. <br /> <br />Limbah ampas kopi mampu disulap menjadi pewarna kain alami. <br /> <br />Cara ini Boni lakukan, untuk mengurangi jumlah limbah ampas kopi yang kian meningkat ditengah menjamurnya kedai-kedai kopi. <br /> <br />Untuk proses pembuatannya, ada dua tahapan cara mengolah limbah ampas kopi menjadi pewarna alami. <br /> <br />Tahapan pertama yakni menjemur ampas kopi selama dua hari setelah selesai dilakukan ekstraksi. <br /> <br />Baca Juga Hopjes, Permen Kopi Jadul Peninggalan Belanda di https://www.kompas.tv/article/308650/hopjes-permen-kopi-jadul-peninggalan-belanda <br /> <br />Dalam tahapan ekstraksi ini, zat warna limbah ampas kopi akan diambil dengan cara direbus menggunakan air hingga menyusut setengah. <br /> <br />Lalu kemudian disaring dan dituangkan ke dalam wajan. <br /> <br />Jika ingin menghasilkan warna yang berbeda, maka bisa menambahkan warna alami lainnya seperti secang dan kunyit. <br /> <br />Selanjutnya Boni, menggunakan cairan itu untuk merendam kain putih secara berulang hingga akhirnya muncul berbagai macam warna. <br /> <br />Ke depannya, Boni ingin memproduksi massal cairan pewarna alami dari ampas kopi ini, untuk membantu pewarnaan batik dan baju-baju lainnya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/309173/seorang-mahasiswi-di-surabaya-ciptakan-inovasi-pewarna-alami-dari-limbah-ampas-kopi