CIANJUR, KOMPAS.TV - Berdinding bilik berlubang, dengan atap berongga yang menganga serta pintu yang hanya ditutup lembaran-lembaran plastik, di rumah ini lah Idah warga Kampung Pasir Taman, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tinggal bersama anak, menantu dan cucunya. <br /> <br />Bilik bambu berlubang membuat para penghuni rumah kerap tidur kedinginan, ditambah apabila musim hujan tiba air bocoran atap membasahi sebagian rumah. <br /> <br />Idah juga biasa memasak di dapur yang berada di luar rumah. <br /> <br />Karena serba kekurangan, ia harus memasak dengan menggunakan kayu bakar dan peralatan sedadanya. <br /> <br />Sementara itu toilet juga berada di luar, terpisah dengan rumah dan hanya ditutupi kain sarung. <br /> <br />Kemiskinan menjerat Idah dan keluarganya selama berpuluh-puluh tahun. <br /> <br />Ia dan keluarga kerap kesulitan untuk memenuhi pokok kebutuhan sehari-hari. <br /> <br />Baca Juga Kisah Hidup Tetsuya Yamagami, Pembunuh Shinzo Abe: Suatu Kelompok Agama Menghancurkan Keluarganya di https://www.kompas.tv/article/307849/kisah-hidup-tetsuya-yamagami-pembunuh-shinzo-abe-suatu-kelompok-agama-menghancurkan-keluarganya <br /> <br />Apabila tidak ada beras mereka kerap makan umbi-umbian yang mereka tanam. <br /> <br />Agar bisa terus melanjutkan hidup, nenek berusia 52 tahun ini biasanya membuat bungkus tanaman dari daun pisang. <br /> <br />Biasanya ia mendapatkan Rp15 ribu untuk tiga ribu bungkus. <br /> <br />Sementara itu, untuk keperluan yang lainnya mengandalkan penghasilan sang menantu sebagai sopir angkutan umum. <br /> <br />Meski telah lama hidup miskin, keluarga Idah tak persah sekalipun tersentuh program bantuan pemerintah seperti, bantuan pangan nontunai, program keluarga harapan, hingga bantuan sosial tunai. <br /> <br />Bukan hanya kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, anak dan cucu Idah kebanyakn juga putus sekolah, karena tidak memiliki biaya untuk melajutkan ke jenjang sekolah menengah pertama. <br /> <br />Karena usia yang tak lagi muda, Idah juga kini mulai sakit-sakitan. <br /> <br />Bantuan pemerintah bisa jadi harapan satu-satunya bagi Idah untuk bertahan hidup di tengah kemiskinan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/309481/kisah-seorang-nenek-hidup-bersama-anak-dan-cucunya-di-sebuah-rumah-yang-ditutup-lembaran-plastik
