KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusut kasus baku tembak antara Bharada E dan Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat yang menewaskan Brigadir Yoshua di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. <br /> <br />Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono ditunjuk sebagai ketua tim khusus <br /> <br />Sementara, Komnas HAM akan melakukan investigasi sendiri. <br /> <br />Polri menyatakan koordinasi antara kedua lembaga juga mencakup akses Komnas HAM atas data penyelidikan yang dimiliki Polri. <br /> <br />Menurut Kapolri, ada dua dugaan pidana terkait percobaan pembunuhan dan ancaman kekerasan terhadap perempuan. <br /> <br />Rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdi Sambo jadi saksi bisu baku tembak. <br /> <br />CCTV yang seharusnya bisa merekam insiden baku tembak, nyatanya mati. <br /> <br />Olah TKP telah digelar untuk mengumpulkan alat bukti dari lokasi kejadian. <br /> <br />Sementara, ayah Brigadir J dan seluruh keluarga meminta keadilan atas tewasnya sang putra dalam kasus itu. <br /> <br />Dari sisi istri Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdi Sambo pun coba memohon perlindungan dari lembaga perlindungan saksi dan korban. <br /> <br />LPSK akan melakukan asesmen sebelum membuat keputusan terkait laporan itu. <br /> <br />Mata publik kini tertuju pada kerja tim khusus untuk membuktikan penyelesaian duduk perkara bisa terbuka tanpa menyisakan tanya dan curiga. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/310064/tim-khusus-dari-polri-dan-komnas-ham-mencari-titik-terang-kasus-polisi-tembak-polisi
