JAKARTA, KOMPAS TV Komnas HAM bantah adanya tekanan dalam proses penyidikan kasus kematian Brigadir Yoshua atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam Non-aktif Irjen Ferdy Sambo. <br /> <br />Hal tersebut disampaikan Komisioner Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam. <br /> <br />"Apakah ada tekanan pada Komnas HAM? Tidak ada tekanan sama sekali," ungkap Choirul Anam, Rabu (20/7). <br /> <br />Baca Juga Pengacara Keluarga Brigadir J Heran Istri Ferdy Sambo Minta Perlindungan LPSK di https://www.kompas.tv/article/311269/pengacara-keluarga-brigadir-j-heran-istri-ferdy-sambo-minta-perlindungan-lpsk <br /> <br />Choirul menyebut Komnas HAM menjalani prosedur kerja seperti biasa, seperti kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM lainnya. <br /> <br />"Enggak ada tekanan sama sekali, mpdel kerja kami seperti ini, seperti kasus-kasus sebelumnya," lanjutnya. <br /> <br />Di kesempatan yang sama, Komnas HAM juga menyebut hingga kini masih menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk keluarga korban dan penyidik dari kepolisian. <br /> <br />"Tidak ada kesusahan, komunikasi tetap terjadi dan sebagainya," ungkapnya. <br /> <br />Kasus kematian Brigadir Yoshua atau Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo masuki babak baru. <br /> <br />Keluarga korban membuat laporan, dengan dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir Yoshua atau Brigadir J. <br /> <br />Video Editor: Febi Ramdani <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/311329/komnas-ham-bantah-ada-tekanan-dalam-kasus-kematian-brigadir-yoshua-di-rumah-ferdy-sambo
