JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji curiga dokter forensik yang pertama autopsi jenazah Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J bekerja di bawah tekanan. <br /> <br />Pasalnya, kalau bekerja dengan benar hasilnya tidak menjadi polemik. <br /> <br />"dia memeriksa itu di bawah tekanan atau meriksa beneran? Karena kalau memeriksa beneran public tidak akan ribut, ini kena tembak peluru, luka sayat atau kena benda tumpul. Atau dokter-dokteran yang periksa," kata Susno. <br /> <br />Baca Juga Susno Duadji Ungkap Kejanggalan di Kasus Kematian Brigadir J, dari Dokter Forensik hingga CCTV di https://www.kompas.tv/article/312125/susno-duadji-ungkap-kejanggalan-di-kasus-kematian-brigadir-j-dari-dokter-forensik-hingga-cctv <br /> <br />Susno juga meminta supaya dokter tersebut diperiksa dan dinonaktifkan. <br /> <br />"dokter yang memeriksa dan yang memberikan autopsy itu harus diperiksa bila perlu dinonaktifkan," ujarnya. <br /> <br />Dia juga meminta hasil visumnya dibuka ke publik. <br /> <br />"visumnya harus dibuka ke publik, apa visum yang dibuat dokter itu," kata Susno. <br /> <br />Video Editor: Vila Randita <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/312161/susno-duadji-curiga-dokter-forensik-yang-pertama-autopsi-jenazah-brigadir-j-bekerja-di-bawah-tekanan
