PALEMBANG, KOMPAS TV Isak tangis dan perlawanan warnai proses penggusuran rumah warga di kawasan Pangeran Ratu, Kelurahan 15 Ulu, Jakabaring, Palembang. <br /> <br />Penggusuran dilakukan Satpol PP, dibantu oleh anggota TNI dan Polri. <br /> <br />Proses penggusuran sempat terhenti karena warga terus menangis dan beri pelawanan. <br /> <br />Baca Juga Komnas HAM Ungkap Proses PemeriksaanAjudan Ferdy Sambo: Diminta Menggambar Posisi Saat Kejadian di https://www.kompas.tv/article/313062/komnas-ham-ungkap-proses-pemeriksaanajudan-ferdy-sambo-diminta-menggambar-posisi-saat-kejadian <br /> <br />Namun setelah berdialog, akhirnya penggusuran dilanjutkan saat warga sudah tenang. <br /> <br />Lahan merupakan miliik pemerintah, meski penghuni menyebut telah tinggal selama puluhan tahun. <br /> <br />"Masyarakat ini sudah diberi teguran administrasi dan lain lain," ujar Kasatpol PP Kota Palembang, Edwin. <br /> <br />Lahan yang digusur dalam waktu dekat akan dibangun kantor Polsek Jakabaring dan kantor Kecamatan. <br /> <br />Penggusuran dilakukan karena pembangunan sudah akan dilakukan. <br /> <br />"Karena akan segera lakukan pembangunan maka kita adakan penertiban," ujar Edwin. <br /> <br />"Kami imbau pada masyrakat kalau memang laban lahan pemerintah sudah diingatkan jangan dibangun, pada akhirnya akan merugikan masyrakat sendiri," lanjutnya. <br /> <br />Vila Randita <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/313064/tangis-dan-perlawanan-warga-warnai-penggusuran-lahan-untuk-dirikan-kantor-polisi-dan-camat