SOLO, KOMPAS.TV - Seorang penyandang disabilitas penderita celebral palsy ditolak petugas saat akan naik kereta rel listrik atau KRL jurusan Solo-Yogyakarta di Stasiun Solo Balapan, Solo, Jawa Tengah. <br /> <br />Dalam video itu disebutkan bahwa difabel penderita celebral palsy itu tidak diperkenankan naik KRL lantaran menggunakan alat bantu khusus sepeda roda tiga. <br /> <br />Petugas pun menyarankan untuk menggunakan transportasi lain. <br /> <br />Difabel yang diketahui bernama Ilham itu dilarang naik KRL lantaran alat bantu miliknya dianggap terlalu panjang. <br /> <br />Ilham kemudian mempertanyakan alasan kenapa ia tidak diperkenankan naik ke KRL. <br /> <br />Baca Juga 3 Tersangka Kasus Bullying di Makassar Berakhir Dikembalikan ke Orang Tua dan Akan Dibina di https://www.kompas.tv/article/313820/3-tersangka-kasus-bullying-di-makassar-berakhir-dikembalikan-ke-orang-tua-dan-akan-dibina <br /> <br />Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyayangkan kejadian itu lantaran seluruh fasilitas umum di Kota Solo telah ramah disabilitas. <br /> <br />Lewat layanan pesan daring, pihak Kereta Commuter Indonesia atau PT KCI memberikan klarifikasi. <br /> <br />Pihak KCI menyebut ada regulasi yang mengatur tentang kursi roda yang bisa masuk ke KRL dan sudah menawarkan untuk mengganti sementara kursi roda yang digunakan. <br /> <br />Pihak KCI pun meminta maaf kepada penyandang disabilitas yang dirugikan atas pelayanan mereka. <br /> <br />Selanjutnya, KCI akan berkoordinasi dengan komunitas difabel untuk mensosialisasikan standar alat bantu yang digunakan. <br /> <br />Hal itu digunakan untuk kebijakan ke depan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/313822/pt-kci-klarifikasi-soal-video-penyandang-disabilitas-ditolak-naik-krl-begini-katanya