JAKARTA, KOMPAS.TV - Keluarga Brigadir Yoshua Hutabarat, meminta hasil otopsi ulang, diumumkan ke publik. <br /> <br />Keluarga juga mendesak hasil otopsi awal kematian Brigadir Yoshua yang diduga penuh rekayasa, turut diungkap. <br /> <br />Dalam jumpa pers pada Jumat (29/07) sore, ayah Brigadir Yoshua, Samuel Hutabarat, berharap hasil otopsi awal dan kedua, dapat diungkap ke publik secara bersamaan, guna meluruskan sederet kejanggalan atas kematian anaknya. <br /> <br />Berdasarkan keterangan awal dari kepolisian, dalam hasil otopsi sementara, hanya disebutkan luka tembak yang ada di tubuh Brigadir Yoshua. <br /> <br />Namun, hasil tersebut berbanding terbalik dengan temuan tim khusus independen yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dimana ditemukan sejumlah luka di tubuh Brigadir Yoshua. <br /> <br />Baca Juga 4 poin Asesmen Bharada E di LPSK, Salah Satunya Peran Dalam Baku Tembak di https://www.kompas.tv/article/314163/4-poin-asesmen-bharada-e-di-lpsk-salah-satunya-peran-dalam-baku-tembak <br /> <br />Setelah sempat diperiksa di kantor Komnas HAM dalam kasus penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat, Bharada Eliezer hari ini mendatangi lembaga perlindungan saksi dan korban, LPSK. <br /> <br />Bharada Eliezer datang untuk menjalani asesmen oleh LPSK terkait permohonan perlindungan sebagai saksi atau korban di baku tembak dengan Brigadir Yoshua Hutabarat. <br /> <br />Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo, mengatakan LPSK masih mengkaji apakah LPSK bisa memberikan perlindungan kepada Bharada Eliezer dalam kasus ini. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/314185/bharada-e-datangi-lpsk-minta-perlindungan-ketua-lpsk-sebut-masih-mengkaji-permohonan-tersebut