KOMPAS.TV - Pertamina memastikan aturan pembatasan pembelian BBM bersubsidi pertalite dan solar dengan "QR Code" belum diberlakukan 1 Agustus 2022. <br /> <br />Pertamin menyebut masih menunggu peraturan presiden yang menjadi dasar kebijakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi. <br /> <br />Melalui pesan singkat kepada KompasTV, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan "yang jelas 1 Agustus belum dimulai implementasi "QR Code". Masih menunggu revisi Perpres nomor 191 Tahun 2014" <br /> <br />Sebelumnya, Irto Ginting menjelaskan rencana pembelian pertalite dan solar menggunakan QR Code untuk memastikan BBM Subsidi tepat sasaran. <br /> <br />Irto menyebut masih banyak konsumen yang tetap membeli pertalite dan solar meskipun tidak berhak hingga perlu pengaturan BBM bersubsidi lewat Mypertamina. <br /> <br />Pertamina Patra Niaga mencatat konsumsi pertalite hingga bulan Juni mencapai 14,2 juta kiloliter. Sementara kuota tahun ini 23 juta kiloliter. <br /> <br />Sedangkan untuk solar dari kuota 14,9 juta kiloliter telah tersalur 8,3 juta kiloliter. <br /> <br />Rencananya, untuk bisa membeli BBM subsidi masyarakat harus mendaftar Mypertamina untuk mendapatkan QR Code. <br /> <br />Hingga 23 Juli 2022 Pertamina Patra Niaga mencatat 220 ribu kendaraan telah mendaftar Mypertamina. Pendaftaran kendaraan roda empat yang berhak membeli BBM subsidi lewat Mypertamina telah dimulai sejak 1 Juni 2022. <br /> <br />Langkah ini sebagai bagian rencana pemerintah untuk menyalurkan BBM subsidi agar tepat sasaran. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/314886/pembelian-pertalite-dan-solar-akan-dibatasi-pertamina-belum-pakai-qr-code
