Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Ditreskrimum Polda Jatim memanggil dan melakukan pemeriksaan satu orang saksi korban terkait kasus eksploitasi ekonomi Sekolah SPI. Saksi korban mengaku dipekerjakan selama lebih dari 3 Tahun di Bidang Pertanian dengan tidak dibayar. <br /> <br />Kasus eksploitasi ekonomi Sekolah Selamat Pagi Indonesia atau SPI yang melibatkan pendiri SPI Julianto Eka Putra terus bergulir. <br /> <br />Ditreskrimum Polda Jatim hari ini kembali melakukan pemeriksaan lain pada salah satu saksi yang juga menjadi korban eksploitasi ekonomi di Tahun 2009 hingga Tahun 2013. <br /> <br />Saksi menyebut dirinya menjadi korban eksploitasi ekonomi sejak kelas 1 SMA, dengan diperkejakan di Kampung Kids, Malang di Bidang Pertanian. <br /> <br />Selama bekerja lebih dari 3 tahun siswa ini tak pernah digaji dengan beralasan untuk pembangunan Sekolah. <br /> <br />Bahkan ketika siswa melakukan keteledoran dalam pekerjaannya sering dilakukan intimidasi, baik secara verbal maupun non verbal. <br /> <br /> <br />Selain saksi korban Polda Jatim juga akan meminta keterangan saksi ahli, hingga nantinya juga akan memanggil terlapor Julianto Eka Putra untuk dilakukan pemeriksaan. <br /> <br />Hingga saat ini Polda Jatim sudah melakukan pemanggilan dan pemeriksaan sebanyak 3 orang saksi korban, dari keseluruhan jumlah saksi korban yang melapor sebanyak 13 orang. <br /> <br />Polda jatim hingga saat ini juga masih membuka hotline laporan terkait korban eksploitasi ekonomi yang dilakukan Pendiri Sekolah SPI, Batu. <br /> <br /> <br />#julianto #spi #eksploitasi #hukum #sekolah #batu #siswa #malang #jawatimur <br /> <br />Media Sosial Kompas Tv Jawa Timur : <br /> <br />Facebook : https://www.facebook.com/kompastvjawatimur <br /> <br />Instagram : https://www.instagram.com/kompastvjatim <br /> <br />Twitter : https://twitter.com/kompastvjatim <br /> <br />Tiktok : https://www.tiktok.com/@kompastvjatim <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://jatim.kompas.tv/article/315353/polda-jatim-periksa-saksi-korban-spi-batu-terkait-eksploitasi-ekonomi-anak
