GORONTALO, KOMPAS TV - Kenaikan harga bawang merah di Pasar Tradisional Gorontalo yang menyentuh harga delapan puluh ribu rupiah, menjadi salah satu pemicu angka inflasi di Gorontalo. <br /> <br />Berdasarkan hasil survey kebutuhan data BPS Gorontalo, bawang merah menjadi bahan pokok yang menyumbang angka inflasi paling tinggi, yakni sebesar 0,4 persen, diikuti ikan tuna dan bahan bakar rumah tangga. <br /> <br />Kenaikan bawang merah terjadi akibat kurangnya stok ditingkat pedagang, sehingga harus disuplay dari luar daerah. <br /> <br />Kondisi ini berbanding terbalik dengan harga tomat, cabe rawit dan minyak goreng, Ungkap Mukhamad Mukhanif, Kepala BPS Provinsi Gorontalo <br /> <br />Secara umum, hasil survey BPS, tingkat inflasi di Gorontalo hingga Juli 2022 mencapai 4 koma 53 persen. angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tingkat inflasi yang terjadi periode 2021 yang mencapai angka 4,58 persen. <br /> <br /> <br /> <br />#inflasi <br /> <br />#hargabawangmerah <br /> <br />#picu <br /> <br />#gorontalo <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/315744/kenaikan-harga-bawang-merah-picu-inflasi-di-gorontalo
