JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri memutasi 25 polisi yang dinilai menghambat penanganan TKP dan penyidikan tewasnya Brigadir Yoshua Hutabarat. <br /> <br />Namun lembaga Indonesia Police Watch (IPW) menilai hal itu belum cukup. <br /> <br />Jika memang polisi yang dicopot dari jabatannya terbukti terlibat menghambat penanganan kasus, IPW mendorong mereka diberhentikan tidak dengan hormat. <br /> <br />Dari 20 polisi yang dimutasi dan dicopot dari jabatannya adalah Irjen Ferdy Sambo, yang tak lagi menjabat Kadiv Propam Polri. <br /> <br />Dan kini menjadi pati pelayanan markas polri. <br /> <br />Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bahkan bilang, pencopotan harus disertai pemeriksaan ada tidaknya tindak pidana yang dilakukan 25 polisi dalam kasus Brigadir Yoshua. <br /> <br />Kompolnas mengapresiasi dan mendukung ketegasan bapak kapolri dalam memeriksa 25 anggota polri untuk diproses kode etik karena diduga menghalangi proses penyidikan di kasus Brigadir Yoshua. <br /> <br />Jika ada dugaan tindak pidana, maka mereka yg diduga melakukan tindak pidana akan diproses pidana. <br /> <br />Demikian Komisioner Kompolnas, Pungky Indarti dalam keterangan tertulisnya. <br /> <br />Banyak pihak menanti proses demi proses yang dilakukan polri, dengan penuh harap polri bisa mengungkap secara terang kasus kematian, Brigadir Yoshua Hutabarat. <br /> <br />Baca Juga Merokok Di Area Masjid Nabawi dan Madinah, Sanksi Ratusan Ribu atau Penjara Menanti di https://www.kompas.tv/article/316456/merokok-di-area-masjid-nabawi-dan-madinah-sanksi-ratusan-ribu-atau-penjara-menanti <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/316462/kapolri-copot-dan-mutasi-25-polisi-ipw-oknum-polisi-hambat-kasus-yoshua-patut-dipecat
