KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Pokhukam), Mahfud MD menyoroti sikap anggota DPR, terkait kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat, di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo. <br /> <br />Menanggapi kritikan itu, DPR menyebut, pejabat publik seharusnya tidak memberi komentar apa pun sebelum ada hasil penyidikan polisi. <br /> <br />Dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (10/8) kemarin, Mahfud menilai DPR lebih banyak diam dalam penanganan kasus ini. <br /> <br />Padahal, menurut Mahfud, suara dari DPR diperlukan untuk melakukan fungsi pengawasan, agar kasus pembunuhan Brigadir Yoshua cepat terungkap. <br /> <br />Baca Juga Tim Khusus Periksa Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob Polri, Komnas HAM Tunda Pemeriksaan di https://www.kompas.tv/article/317933/tim-khusus-periksa-irjen-ferdy-sambo-di-mako-brimob-polri-komnas-ham-tunda-pemeriksaan <br /> <br />Menanggapi kritikan Mahfud, anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman, menilai sikap Mahfud itu tidak elok. <br /> <br />Habiburokhman kemudian menyinggung pernyataan Mahfud soal motif pembunuhan Brigadir Yoshua. <br /> <br />Hingga saat ini, sudah ada empat tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, termasuk Irjen Ferdy Sambo. <br /> <br />Polisi berjanji, akan mengungkap motif pembunuhan berencana sang ajudan di persidangan nanti. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/318201/mahfud-md-kritik-sikap-diam-dpr-dalam-penanganan-kasus-pembunuhan-brigadir-yoshua-hutabarat