BOALEMO, KOMPAS TV - Puluhan siswa dari Desa Limbatihu, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Gorontalo harus berjuang untuk sampai ke sekolah di SMA Negeri 1 Paguyaman Pantai. <br /> <br />Betapa tidak, kondisi jalan yang bebatuan dan berlumpur harus dilalui oleh puluhan siswa. <br /> <br />Bahkan, untuk menghindari agar sepatu tak kotor dan rusak, para siswa ini rela melepaskannya di tengah perjalanan. <br /> <br />Jalan bebatuan dan berlumpur terpaksa dilalui oleh siswa karena akses satu satunya untuk menuju sekolah. <br /> <br />Dari Dusun Tihu para tunas-tunas bangsa ini harus menempuh jarak 4 kilometer atau 1 jam perjalanan. <br /> <br />Meski melalui jalan rusak namun semangat puluhan siswa tak pernah pudar demi mendapatkan pendidikan yang layak. <br /> <br />Banyaknya siswa yang harus melewati jalan berlumpur membuat sejumlah guru membantu untuk menjemput siswa dengan sepeda motor meski butuh usaha lebih. <br /> <br />Hal ini dilakukan agar para siswa tiba di sekolah lebih pagi dan bisa mengikuti proses belajar mengajar bersama siswa lainnya.Ungkap Adnan Una Wakasek Bidang Kehumasan SMA Negeri 1 Paguyaman Pantai. <br /> <br />Dari data sekolah, siswa SMA Negeri 1 paguyaman pantai sebanyak 208 orang, sementara siswa yang harus melewati jalan berlumpur sebanyak 20 orang. <br /> <br />Mereka berharap di hari kemerdekaan ini pemerintah daerah bisa memperbaiki jalan di Dusun Tihu, karena bagi mereka kemerdekaan indonesia belum dirasakan sepenuhnya oleh semua masyarakat. <br /> <br /> <br /> <br />#perjuangan <br /> <br />#siswa <br /> <br />#smanegeri1paguyamanpantai <br /> <br />#boalemo <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/320033/perjuangan-siswa-melewati-jalan-berlumpur-menuju-sekolah
