JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, kini berkembang dan meluas ke arah kasus baru. <br /> <br />Ada dugaan kasus suap untuk menutupi kebenaran dalam kasus tewasnya Brigadir Yoshua. <br /> <br />Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK pun membenarkan adanya upaya pemberian amplop oleh Irjen Ferdy Sambo melalui stafnya. <br /> <br />LPSK menyebut Irjen Ferdy Sambo, pernah mencoba menyuap anggota LPSK, untuk memuluskan permohonan perlindungan istrinya, Putri Chandrawathi, yang diduga menjadi korban pencabulan Brigadir Yoshua. <br /> <br />Upaya pemberian amplop terjadi di Kantor Propam Polri, Jakarta, 13 Juli 2022 atau 5 hari setelah peristiwa penembakan Brigadir Yoshua. <br /> <br />Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan, TAMPAK mengatakan upaya suap dari Irjen Ferdy Sambo, diduga menjadi salah satu cara untuk menutupi fakta-fakta pembunuhan Brigadir Yoshua. <br /> <br />TAMPAK selanjutnya melaporkan Irjen Ferdy Sambo ke KPK, karena menilai upaya suap merupakan perintangan keadilan atau obstruction of justice, perkara pembunuhan Brigadir Yoshua. <br /> <br />Baca Juga KPK Pastikan Akan Tindak Lanjuti Laporan TAMPAK soal Dugaan Kasus Suap Ferdy Sambo di https://www.kompas.tv/article/320017/kpk-pastikan-akan-tindak-lanjuti-laporan-tampak-soal-dugaan-kasus-suap-ferdy-sambo <br /> <br />Dalam program Sapa Indonesia Pagi, Penasihat TAMPAK, Saor Siagian mengatakan ada pusaran uang di dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua. <br /> <br />KPK, bakal menindak-lanjuti laporan tampak terhadap Ferdy Sambo, dan menindaklanjuti laporan sesuai prosedur. <br /> <br />Setelah diterima KPK, laporan akan diverifikasi untuk menentukan apakah layak masuk dalam perkara tindak pidana korupsi. <br /> <br />Jika layak, KPK akan melakukan penyelidikan. <br /> <br />Sementara itu, Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto mengakui ada yang salah terkait kasus ini. <br /> <br />Selain itu ada masalah sistemik di tubuh Polri yang harus diperbaki, serta melakukan pembersihan secara mendalam. <br /> <br />Pengusutan kasus yang awalnya disebut polisi tembak polisi, akhirnya terkuak menjadi kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat ini, harus diselidiki secara adil dan transparan. <br /> <br />Kasus ini juga telah menyeret puluhan anggota Polri. <br /> <br />Setidaknya sudah 63 polisi diperiksa, 36 orang di antaranya diduga melanggar etik terkait upaya perintangan keadilan. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/320120/dugaan-sambo-suap-lpsk-saor-siagian-ada-pusaran-uang-di-dalam-kasus-pembunuhan-brigadir-yoshua
