LOMBOK UTARA, KOMPAS.TV - Seorang guru berstatus honorer di sebuah sekolah negeri di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, diduga melakukan kekerasan seksual pada 17 siswi. <br /> <br />Kejadian ini terungkap setelah salah satu korban melapor ke orangtuanya. <br /> <br />Orangtua korban kemudian melapor ke polisi. <br /> <br />Sebanyak 10 dari 17 siswi telah dimintai keterangan oleh polisi. <br /> <br />Mereka mengaku diminta masuk ke ruang kelas satu per satu, dengan alasan menghafalkan Pancasila. <br /> <br />Pelaku kemudian menutup jendela dan mengunci pintu kelas. <br /> <br />Saat itulah pelaku melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya pada anak didiknya. <br /> <br />Kekerasan seksual yang dialami para siswi ini sudah terjadi sejak 4 bulan lalu. <br /> <br />Baca Juga Kamaruddin Sebut Eks Staf Ahli Kapolri Bantu Rancang Skenario Pelecehan Seksual di https://www.kompas.tv/article/320661/kamaruddin-sebut-eks-staf-ahli-kapolri-bantu-rancang-skenario-pelecehan-seksual <br /> <br />Pihak sekolah telah memecat pelaku, yang kini tengah diproses hukum Polres Lombok Utara. <br /> <br />Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka sejak ditangkap pada 16 Agustus lalu. <br /> <br />Sejauh ini, Polisi dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Sosial Lombok Utara, terus menelusuri dan mengembangkan penyelidikan. <br /> <br />Ini dilakukan untuk mengantisipasi jumlah korban lebih dari 17 siswi. <br /> <br />Polres Lombok Utara juga membuka posko pengaduan, dan akan memberikan pemulihan trauma untuk para korban. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/321655/tega-guru-honorer-diduga-melakukan-kekerasan-seksual-pada-17-siswinya-sejak-4-bulan-lalu