JAKARTA, KOMPAS.TV - Menanggapi kenaikan harga BBM, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, YLKI menilai pentingnya reformasi alokasi subsidi BBM. <br /> <br />Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan bahwa subsidi BBM harus diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu. <br /> <br />Namun nyatanya, saat ini pemilik kendaraan roda dua ataupun roda empat penerima subsidi BBM banyak diterima kelompok mampu, sehingga subsidi diberikan tidak tepat sasaran. <br /> <br />Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dan perbaruan data penerima subsidi BBM oleh pemerintah. <br /> <br />Sementara Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengumumkan bantuan sosial terkait pengalihan subsidi bahan bakar minyak untuk 18,4 juta keluarga siap disalurkan. <br /> <br />Bantuan langsung tunai BBM diberikan 4 kali dalam dua tahap. <br /> <br />Tahap pertama dibagikan di bulan September 2022, tahap kedua di bulan Desember 2022. <br /> <br />Baca Juga Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Tutup Jalan Trans Sulawesi yang Memicu Kemacetan di https://www.kompas.tv/article/325349/demo-tolak-kenaikan-harga-bbm-mahasiswa-tutup-jalan-trans-sulawesi-yang-memicu-kemacetan <br /> <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325353/pemberian-subsidi-bbm-tak-tepat-sasaran-ylki-harus-ada-pembaruan-data-penerima-blt-bbm
