JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi I DPR menggelar rapat dengan Panglima TNI di Gedung DPR. <br /> <br />Komisi I DPR mempertanyakan penanganan kasus mutilasi yang dilakukan enam oknum TNI Angkatan Darat (TNI AD) di Mimika, Papua <br /> <br />Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa hadir bersama Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Wakasad. <br /> <br />Salah satu bahasan yang mengemuka adalah penanganan kasus mutilasi di Papua yang dilakukan enam oknum TNI AD. <br /> <br />Soal kasus mutilasi ini, juga muncul dugaan jual-beli senjata ilegal, hingga adanya pembunuhan kepada warga sipil. <br /> <br />Kepada Panglima, DPR menyebut kasus mutilasi yang terjadi di Papua adalah tragedi kemanusiaan. <br /> <br /> Terlebih dilakukan oknum TNI Angkatan Darat. <br /> <br />Sebelumnya, TNI memastikan enam oknum angkatan darat diproses hukum karena terlibat pidana dalam kasus mutilasi di Mimika. <br /> <br />Pangdam Cenderawasih menyatakan penyidikan kasus mutilasi empat warga Nduga di Kabupaten Mimika, Papua, yang melibatkan personel TNI akan berlangsung transparan. <br /> <br />Pangdam menyatakan sengaja hadir di Mimika untuk mengawal penyidikan kasus pembunuhan disertai mutilasi ini. <br /> <br />Enam anggota TNI yang terlibat, telah ditetapkan sebagai tersangka; sementara dua personel masih dalam penyelidikan. <br /> <br />Perintah membuka kasus pembunuhan ini secara transparan dan adil datang dari Panglima TNI dan KSAD. <br /> <br />Sementara itu, satu tersangka, yakni Roy Marthen Howay tengah diburu polisi. <br />Polisi bilang, tersangka aktif merencanakan, eksekusi, hingga membuang jasad korban, dan membakar barang bukti mobil. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/325537/dpr-bahas-kasus-mutilasi-di-papua-bersama-panglima-tni-komisi-i-ini-tragedi-kemanusiaan
