JAKARTA, KOMPAS.TV - Sambo diduga memerintahkan anak buahnya merusak barang bukti CCTV dan mengarahkan penyidikan ke skenario baku tembak. <br /> <br />Selanjutnya, diduga sebagai pemberi perintah pengganti CCTV di rumah Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan menjadi saksi di Sidang Etik Kombes Agus Nurpatria. <br /> <br />Kombes Agus Nurpatria, Kepala Detasemen A Biro Paminal Divisi Propam Polri, hari ini (7/9) melanjutkan Sidang Komisi Etik Polri. <br /> <br />Selasa (6/9) kemarin, sudah ada 14 orang yang bersaksi, salah satunya adalah sang atasan Brigjen Hendra Kurniawan. <br /> <br />Baca Juga Anggota Komisi III DPR Nilai Pengembalian Berkas Perkara Tersangka Pembunuhan Brigadir J Hal Wajar di https://www.kompas.tv/article/326294/anggota-komisi-iii-dpr-nilai-pengembalian-berkas-perkara-tersangka-pembunuhan-brigadir-j-hal-wajar <br /> <br />Keterlibatan Agus Nurpatria ternyata berkaitan dengan peran Hendra Kurniawan di pusaran kasus pembunuhan Yosua. <br /> <br />Sebagai tersangka, Hendra Kurniawan diduga mengeluarkan perintah kepada Agus untuk mengambil dan mengganti DVR CCTV di Pos Satpam Rumah Ferdy Sambo. <br /> <br />Saat ke Jambi untuk mengantar jenazah Yosua, Hendra Kurniawan ditemani oleh Agus Nurpatria. <br /> <br />Saat di Jambi itulah Hendra diduga melarang keluarga Brigadir Yosua membuka peti jenazah agar keluarga bisa melihat jenazah. <br /> <br />Keterlibatan Hendra Kurniawan disanggah oleh sang istri. <br /> <br />Seali Syah menilai jika sang suami adalah korban kriminalisasi. <br /> <br />Seali Syah bahkan mengunggah surat tulisan tangan Ferdy Sambo yang berisi jika tidak ada keterlibatan BJP Hendra Kurniawan dan KBP Agus Nur Patria, terkait perusakan CCTV Pos Satpam Duren Tiga. <br /> <br />Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo berkata bahwa para tersangka punya hak untuk mengingkari sangkaan. <br /> <br />Dedi pun mempersilakan pembuktian di persidangan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/326305/bersih-bersih-orang-sambo-lewat-sidang-kode-etik-ada-yang-dimutasi-ptdh-apa-sudah-cukup
