PALEMBANG, KOMPAS.TV - Kasus tewasnya santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor akibat dianiaya menjadi luka mendalam bagi pihak keluarga. <br /> <br />Ibu korban bahkan tak kuasa untuk melihat jenazah di autopsi pada Kamis kemarin di TPU Sei Selayur, Kecamatan Kalidoni, Palembang tempat korban dikebumikan. <br /> <br />Sambil menangis, ibu korban, Soimah meminta pelaku dihukum sesuai aturan yang berlaku tak hanya dikeluarkan dari pondok pesantren. <br /> <br />Ia dan keluaga pun sangat menyayangkan tindakan dari pondok pesantren yang memulangkan jenazah anaknya dengan keterangan meninggal dunia akibat sakit. <br /> <br />Padahal menurutnya banyak ditemukan luka lebam ditubuh korban. <br /> <br />"karena sudah dijalankan autopsi saya ingin bahwa ada kejelasan dari kematian anak saya, saya pengen tahu siapa pelakunya dan bagaimana kronologinya." Kata Soimah. <br /> <br />Baca Juga Pimpinan Ponpes Gontor soal Kematian Santri: Bukan Urusan Saya, Ada Pembicara Khusus di https://www.kompas.tv/article/327001/pimpinan-ponpes-gontor-soal-kematian-santri-bukan-urusan-saya-ada-pembicara-khusus <br /> <br />Sebelumny, Soimah dan keluarga sudah dimintai keterangan dan persetujuan autopsi dari Polres Ponorogo yang menangani kasus ini untuk mencari tahu penyebab kematian korban. <br /> <br />Video Editor: Febi Ramdani <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/327069/keluarga-santri-ponpes-gontor-yang-tewas-dianiaya-minta-kasus-kematian-diusut-tuntas
