KEDIRI, KOMPAS.TV - Naiknya tarif ojek online, membuat jumlah penumpang di Kota Kediri, berkurang drastis. <br /> <br />Kondisi itu pun membuat pengemudi ojek online resah, dan kebingungan. <br /> <br />Sejak 2 hari ini, para pengendara ojek daring di Kota Kediri sepi orderan. <br /> <br />Sejak tarif ojek online dinaikkan, jumlah orderan dan penumpang turun drastis. <br /> <br />Penurunan jumlah penumpang mencapai 30 persen dari hari biasa. <br /> <br />Kondisi itu pun membuat para pengemudi ojek daring kebingungan. <br /> <br />Jika tarif tak naikkan, maka mereka akan kesulitan untuk membeli BBM yang saat ini naik harganya. <br /> <br />Sementara jika tarif naik, para penumpang akan beralih ke transportasi lain. <br /> <br />Baca Juga Tarif Ojol Naik, Indef: Tenaga Kerja Bisa Turun dan Penduduk Miskin Bertambah 0,14 Persen di https://www.kompas.tv/article/327430/tarif-ojol-naik-indef-tenaga-kerja-bisa-turun-dan-penduduk-miskin-bertambah-0-14-persen <br /> <br />Di Kota Bandung, Jawa Barat, tarif ojek online naik mulai Rp7 ribu hingga Rp10 ribu untuk 2 hingga 4 kilometer pertama. <br /> <br />Tarif ojek online resmi naik per 10 September 2022 kemarin. <br /> <br />Untuk tarif batas bawahnya, di Kota Bandung naik dari Rp6.400,- menjadi Rp7.200,- untuk 0 hingga 2 KM. <br /> <br />Harga tersebut bersih untuk ongkos pengemudinya. <br /> <br />Menurut pengemudi ojol, harga tersebut cukup menyesuaikan dan sebanding dengan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu. <br /> <br />Namun ada juga pengemudi ojol yang mengeluh, karena tidak ada penyesuaian ongkos dari aplikasi untuk pengemudinya. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/327507/tarif-ojol-naik-berdampak-pada-jumlah-penumpang-yang-menurun-pengemudi-ojek-online-mulai-resah
