JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembentukan Timsus dilakukan setelah presiden menggelar rapat di Istana pada Senin (12/09) kemarin. <br /> <br />Tim dibentuk untuk menjaga data, dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah. <br /> <br />Khususnya sejak kebocoran data oleh peretas Bjorka beberapa hari terakhir. <br /> <br />Meski berulang kali data pemerintah dibobol, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, BSSN, Hinsa Siburian menilai aksi Bjorka sebagai ancaman intensitas rendah. <br /> <br />Kata Hinsa, tak ada satu pun negara yang bisa bebas dari serangan siber. <br /> <br />Baca Juga Mahfud MD: Bjorka Tak Punya Keahlian Khusus, Hacker Zaman SBY Percakapan Telepon Sampai Tersebar di https://www.kompas.tv/article/328229/mahfud-md-bjorka-tak-punya-keahlian-khusus-hacker-zaman-sby-percakapan-telepon-sampai-tersebar <br /> <br />Tak cuma Hinsa yang mencoba menenangkan masyarakat, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD dan Istana melalui Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, juga melakukannya. <br /> <br />Mahfud mengakui terjadi kebocoran data, meski data bukan dokumen rahasia negara dan tidak membahayakan. <br /> <br />Sementara kata Heru dokumen yang diretas, hanya masuk ke lapisan pertama dari sistem keamanan berlapis. <br /> <br />Sementara, Bjorka, peretas yang ditarget saat ini mengklaim telah membocorkan lebih dari 678 ribu dokumen. <br /> <br />Isinya diduga surat menyurat presiden, Badan Intelijen Negara, dan Sekretariat Negara, dalam rentang waktu 2019 hinga 2021. <br /> <br />Dokumen ditunjukkan dalam forum tertutup di grup media sosial. <br /> <br />Sementara itu, data yang muncul untuk umum, diantaranya adalah data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Plate, dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/328326/mahfud-md-sebut-rahasia-negara-aman-ruby-alamsyah-bocornya-data-pribadi-masyarakat-tidak-dibahas
