JEMBER, KOMPAS.TV - Sejumlah nelayan di Pantai Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, beralih profesi sebagai perajin ikan asap. <br /> <br />Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan setelah harga BBM jenis solar naik, sehingga biaya operasional melaut membengkak, dan tak sebanding dengan hasil tangkapan ikan. <br /> <br />Salah satu nelayan, yang beralih profesi adalah Hendrik Purwadi, warga asal Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. <br /> <br />Ia beralih profesi sebagai perajin ikan asap, sejak sepekan yang lalu atau sejak harga BBM jenis solar naik. <br /> <br />Kini, setiap pagi Hendrik Purwadi, berada di bantaran Sungai Bedadung, dekat dengan tempat pelelangan ikan puger. <br /> <br />Ia membeli ikan segar hasil tangkapan nelayan, untuk diolah menjadi ikan asap. <br /> <br />Ikan yang diolah berjenis ikan pari, ikan manyung, ikan tongkol dan tuna. <br /> <br />Ikan yang diasap harus dalam kondisi segar, agar rasanya enak dan gurih. <br /> <br />Baca Juga Polisi Terjunkan Kapal Patroli untuk Salurkan Bansos pada Nelayan dan Warga Pesisir di Jember di https://www.kompas.tv/article/327998/polisi-terjunkan-kapal-patroli-untuk-salurkan-bansos-pada-nelayan-dan-warga-pesisir-di-jember <br /> <br />Dalam sehari, Hendrik memproduksi 100 kilogram ikan asap untuk dijual ke pedagang eceran. <br /> <br />Kini pendapatan Hendrik naik hingga 3 kali lipat dibandingkan sebelumnya. <br /> <br />Ia mempunyai penghasilan antara Rp500 ribu hingga Rp600 ribu per hari. <br /> <br />Bahkan ia dapat mempekerjakan sejumlah ibu rumah tangga di tempat usaha barunya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/328350/solar-mahal-nelayan-beralih-profesi-jadi-perajin-ikan-asap-pemasukan-naik-hingga-3-kali-lipat
