JAKARTA, KOMPAS TV Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY turun gunung jelang Pilpres 2024 dinilai sejumlah pihak jadi strategi politik Partai Demokrat. <br /> <br />Hal tersebut juga disorot oleh pengamat politik Adi Prayitno sebagai upaya partai mengulang kejayaan di masa lalu. <br /> <br />"Ini tentu tidak terlepas dengan keinginan Partai Demokrat sepertinya ingin mencoba kisah sukses memenangi Pemilu 2004-2009, 2009-2014 yang lalu," ungkap Adi Prayitno, Minggu (18/9). <br /> <br />Baca Juga SBY akan Turun Gunung Jika Hanya ada 2 Pasang Capres Cawapres di Pemilu 2024 di https://www.kompas.tv/article/329663/sby-akan-turun-gunung-jika-hanya-ada-2-pasang-capres-cawapres-di-pemilu-2024 <br /> <br />Partai Demokrat juga disebut mengkapitalisasi isu yang beredar di masyarakat, dengan tujuan memantik simpati publik. <br /> <br />SBY dan AHY disebut kerap serang Jokowi atas alasan menawarkan premis bahwa Partai Demokrat adalah jawaban dari masalah negara. <br /> <br />"Tidak mengherankan kalau belakngan in SBY dan AHY silih berganti menyerang Jokowi," ujar Adi. <br /> <br />"SBY dan AHY silih berganti mendowngrade segala sesuatu hal yang sudah dilakukan Jokowi," lanjutnya. <br /> <br />Namun Adi mengatakan serangan-serangan politik SBY dan AHY untuk pemerintah harus tetap diuji kebenarannya. <br /> <br />Selain itu, SBY turun gunung disebut sebagai langkah strategis mencarikan kendaraan politik untuk sang anak, Agus Harimurti Yudhoyono. <br /> <br />Video Editor: Febi Ramndani <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/329713/ulasan-strategi-di-balik-sby-turun-gunung-ulang-kisah-sukses-demokrat-cari-dukungan-untuk-ahy
