JAKARTA, KOMPAS.TV Gubernur Papua Lukas Enembe enggan ke Jakarta untuk diperiksa penyidik KPK. <br /> <br />Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka penerima gratifikasi, Lukas Enembe beralasan sakit. <br /> <br />Sebelumnya Mahfud pun membeberkan sejumlah kasus terkait Gubernur Papua Lukas Enembe yang dilihat dari nominal korupsinya tidaklah kecil. <br /> <br />"Kasus Lukas Enembe bukan rekayasa politik, tidak ada kaitannya dengan parpol atau pejabat tertentu melainkan temuan fakta hukum. Dan ingin saya sampaikan bahwa gratifikasi Rp 1 miliar, ada laporan dari ppatk dugaan korupsi atau ketidakwajaran pengelolaan uang jumlahnya ratusan miliar, dalam 12 hasil analisis ke KPK."jelas Mahfud, Senin (19/9/2022). <br /> <br />Baca Juga Mahfud MD Sebut Situasi Papua Memanas Usai Lukas Enembe Jadi Tersangka di https://www.kompas.tv/article/329838/mahfud-md-sebut-situasi-papua-memanas-usai-lukas-enembe-jadi-tersangka <br /> <br />Dilihat dari data E-LHKPN ada peningkatan harta Lukas dari tahun 2020 ke 2022 sebesar Rp 12.5 miliar. <br /> <br />Data dari E-LHKPN Lukas, tahun: 30 April 2020/Periodik 2019 memiliki total harta Rp 21.190.182.290. <br /> <br />Sedangkan E-LHKPN Lukas, tahun: 31 Maret 2022/periodik 2021 memiliki total harta Rp 33.784.396.870. <br /> <br />Jumlah harta tersebut meningkat paling mencolok di kepemilikan tanah dan transportasi. <br /> <br />Tanah dan bangunan Rp. 13.604.441.000, lat transportasi dan mesin Rp. 932.489.600. <br /> <br />Video Editor: Vila Randita <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/330907/lukas-enembe-ogah-diperiksa-kpk-intip-hartanya-tambah-12-miliar-dalam-2-tahun