SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Pasokan yang berkurang dan kenaikan harga BBM, memicu kenaikan harga kedelai impor, di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. <br /> <br />Kenaikan ini, membuat perajin tahu rela keuntungannya berkurang, untuk menghindari menaikkan harga, agar tidak ditinggal konsumen. <br /> <br />Harga kedelai impor di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, naik. <br /> <br />Sebelumnya harga kedelai impor berkisar Rp12.200 hingga Rp12.300 per kilogram. <br /> <br />Saat ini, mencapai Rp12.700 per kilogram. <br /> <br />Baca Juga Indonesia Tak Ingin Bergantung pada Kedelai Impor, BPN Segera Tetapkan Kebijakan Harga di https://www.kompas.tv/article/330170/indonesia-tak-ingin-bergantung-pada-kedelai-impor-bpn-segera-tetapkan-kebijakan-harga <br /> <br />Menurut pemasok kedelai di kawasan sentra industri tahu Purwogondo, naiknya harga kedelai impor terjadi bahkan sebelum kenaikan harga BBM. <br /> <br />Kenaikan harga awalnya dipicu gagal panen, yang berdampak pada pasokan yang berkurang. <br /> <br />Kenaikan harga ini paling berdampak pada perajin tahu. agar bisa tetap berproduksi, para perajin tahu terpaksa mengurangi keuntungan. <br /> <br />Mengurangi ukuran atau menaikkan harga jual tidak menjadi pilihan, karena khawatir akan ditinggal konsumen. <br /> <br />Para perajin tahu Purwogondo berharap, harga kedelai impor bisa terkendali, agar mereka bisa tetap berproduksi dan mendapat keuntungan yang sesuai. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/331013/takut-ditinggal-konsumen-pengrajin-tahu-rela-tak-naikkan-harga-meski-harga-kedelai-melonjak
