JAKARTA, KOMPAS.TV - Bali menjadi salah satu dari tiga daerah sebagai "pilot project" atau kota uji coba program Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik. <br /> <br />Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi subsidi gas elpiji 3 kilogram yang dinilai tak tepat sasaran. <br /> <br />Sejak bulan Juli lalu, PLN Bali telah mendistribusikan 1.002 kompor induksi ke 15 desa yang tersebar di Kecamatan Denpasar Selatan dan Denpasar Timur. <br /> <br />Kompor yang dibagikan secara gratis ini terdiri dari kompor induksi dua tungku dan kompor utensil. <br /> <br />Selain Bali, dua kota uji coba konversi kompor listrik adalah Solo dan daerah Sumatera Utara. <br /> <br />Uji coba ini dilakukan oleh PLN dengan menyasar rumah tangga dan UMKM, dengan konsumsi listrik antara 450 hingga 900 volt amper. <br /> <br />Ide konversi ini awalnya disampaikan oleh Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, saat rapat dengan pendapat dengan Komisi VII DPR, 14 September 2022 lalu. <br /> <br />Pemerintah mengklaim konversi jadi salah satu upaya mengurangi subsidi elpiji 3 kilogram. <br /> <br />Data Kementerian ESDM pada tahun 2021, terdapat lebih dari 8 juta ton penggunaan gas elpiji di sektor rumah tangga; di mana angka ini naik sekitar dua persen dari tahun sebelumnya. <br /> <br />Namun wakil Ketua Komisi VII DPR, Maman Abdurrahman meminta PLN jangan buru-buru menetapkan konversi ini sebagai program nasional; karena perlu kajian dan uji coba dalam waktu yang cukup panjang. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/331155/pemerintah-canangkan-program-konversi-kompor-gas-ke-kompor-listrik-setuju