KOMPAS.TV - Kenaikan harga BBM membuat masyarakat memutar otak mengatur pengeluaran. <br /> <br />Litbang Kompas memotret bagaimana masyarakat menyesuaikan pola konsumsi dengan berhemat lewat jajak pendapat melalui telepon pada 6 hingga 9 september 2022. <br /> <br />Baca Juga Terdampak Kenaikan Harga BBM, Gubernur Jatim Berikan Bantuan Untuk Ojol dan Sopir Angkot di Malang di https://www.kompas.tv/article/331680/terdampak-kenaikan-harga-bbm-gubernur-jatim-berikan-bantuan-untuk-ojol-dan-sopir-angkot-di-malang <br /> <br />Hasilnya, 64,7 persen responden di perkotaan menyatakan akan semakin berhemat pasca kenaikan harga BBM. Sedangkan di perdesaan 52,2 persen responden memilih berhemat. <br /> <br />Selain itu warga perdesaan lebih khawatir akan naiknya harga kebutuhan pokok sebagai imbas kenaikan harga BBM dibanding warga perkotaan. <br /> <br />Berbagai upaya dilakukan masyakarat untuk menyiasati dampak kenaikan harga BBM. Sebagian warga memilih berhemat dengan mengurangi belanja. <br /> <br />Selain berhemat dalam berbelanja, sebagian warga juga memilih mengurangi kegiatan bepergian. <br /> <br />Pemerintah awal bulan September lalu menaikkan harga BBM bersubsidi hingga 30 persen. <br /> <br />Pemerintah menyiapkan berbagai bantalan sosial atas kenaikan harga BBM untuk masyarakat miskin berupa BLT BBM bantuan subsisdi upah untuk pekerja dan subsidi transportasi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/331752/harga-bbm-subsidi-naik-warga-semakin-berhemat
