SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi memastikan ledakan yang terjadi di Asrama Polri Sukoharjo pada Minggu (25/9) malam, tidak terkait aksi teror. <br /> <br />Kapolda juga menyebut, polisi sudah memeriksa tujuh saksi terkait ledakan paket berisi bahan petasan tersebut. <br /> <br />Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi menyebut, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara; polisi menegaskan ledakan yang terjadi di lapangan terbuka dekat asrama, bukan teror. <br /> <br />Diduga ada unsur kelalaian yang mengakibatkan paket bahan petasan meledak dan melukai seorang polisi <br /> <br />Bripka Dirgantara Pradipta yang menjadi korban ledakan masih dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Muwardi Solo, Jawa Tengah. <br /> <br />Menurut pihak Polresta Solo, korban sudah dipindahkan ke ruang perawatan intensif karena kondisinya. <br /> <br />Ia juga diberikan anestesi untuk mengurangi sakit akibat ledakan bubuk petasan. <br /> <br />Sementara itu, seorang warga di Kabupaten Indramayu berinisial SJ, diamankan Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu. <br /> <br />SJ diduga pengirim paket kardus yang meledak di Asrama Brimob, Jawa Tengah. <br /> <br />Dari keterangan sementara, SJ membenarkan pengiriman dilakukan dirinya pada bulan April 2021 setelah mendapatkan pesanan dari seseorang di platform belanja online. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332255/polri-pastikan-ledakan-di-asrama-brimob-sukoharjo-bukan-aksi-terorisme-apa-hasil-olah-tkp