BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Rencana pemerintah mengonversi kompor gas ke kompor listrik atau induksi masih belum mendapat respon positif dari pengguna elpiji tiga kilogram bersubsidi. <br /> <br />Satu diantaranya Ilin, warga Kuripan Banjarmasin yang mengaku keberatan. <br /> <br />Baca Juga Keluhan Distribusi Air Tak Lancar di Tengah Kenaikan Tarif, Direksi PTAM Intan Banjar Buka Suara di https://www.kompas.tv/article/332195/keluhan-distribusi-air-tak-lancar-di-tengah-kenaikan-tarif-direksi-ptam-intan-banjar-buka-suara <br /> <br />Jika konversi itu terjadi, ibu rumah tangga ini justru memilih memasak menggunakan tungku berbahan bakar kayu, dibanding harus menggunakan kompor induksi yang malah menambah beban biaya listrik di rumah tangga. <br /> <br />"Kompor listrik ada di rumah cuma deras benar pemakaian, jika subsidi gas ini dicabut lebih baik pakai kayu, lebih mudah dicari," ucap Ilin. <br /> <br />Hal serupa juga dirasakan pedagang pentol gorengan keliling di Banjarmasin, Badriansyah yang mengaku kerepotan lantaran terganggunya mobilitas karena harus berdiam mencari colokan listrik. <br /> <br />"Kurang mendukung, enakan elpiji ini, soal pindah itu repot," kata Badriansyah. <br /> <br />Baca Juga Rumah Van Der Pijl, Arsitek Belanda Perancang Kota Banjarbaru Dibongkar, Pemkot : Bukan Aset Daerah di https://www.kompas.tv/article/332670/rumah-van-der-pijl-arsitek-belanda-perancang-kota-banjarbaru-dibongkar-pemkot-bukan-aset-daerah <br /> <br />Warga dan pedagang berharap pemerintah dapat tetap menerapkan subsidi elpiji tiga kilogram diadakan. <br /> <br />Belum lagi tidak adanya jaminan biaya listrik tetap atau tidak. dinaikan <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332672/konversi-kompor-gas-ke-listrik-warga-sebut-lebih-pilih-kayu-bakar
