TAKALAR, KOMPAS.TV - Sebanyak 20 keluarga transmigrasi yang bermukim di Takalar, Sulawesi Selatan, terdampak kekeringan selama bertahun-tahun. <br /> <br />Untuk bisa mendapatkan air bersih, warga harus membeli di desa tetangga, dengan menempuh jarak sejauh 3 kilometer. <br /> <br />Setiap hari, puluhan warga transmigrasi di Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer, untuk mencapai desa tetangga. <br /> <br />Aktivitas ini harus dilakukan warga Punaga, karena cara ini merupakan satu-satunya yang bisa dilakukan agar mereka bisa mendapatkan air bersih. <br /> <br />Baca Juga Tak Tersentuh Pipa PDAM, Warga di Karangasem Harus Rela Berjalan Kaki 4 Jam Demi Dapatkan Air Bersih di https://www.kompas.tv/article/329083/tak-tersentuh-pipa-pdam-warga-di-karangasem-harus-rela-berjalan-kaki-4-jam-demi-dapatkan-air-bersih <br /> <br />Itu pun air yang mereka dapatkan tidaklah gratis. <br /> <br />Warga harus membayar Rp1 ribu untuk satu jeriken air, belum termasuk biaya transportasi. <br /> <br />Kesulitan air bersih ini sudah bertahun-tahun dialami puluhan warga transmigrasi di Desa Punaga, karena lokasi yang tandus. <br /> <br />Sumur-sumur warga kering, terutama ketika musim kemarau tiba. <br /> <br />Kini harapan warga, pemerintah daerah dapat memperhatikan nasib mereka. <br /> <br />Karena air merupakan salah satu kebutuhan paling penting untuk menjalani hidup. <br /> <br />Solusi dengan mengalirkan air dari PDAM, sangat mereka nanti. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/332946/20-keluarga-transmigrasi-di-takalar-harus-menempuh-jarak-3-kilometer-untuk-dapatkan-air-bersih
