JAKARTA, KOMPAS.TV - Investigasi Harian Kompas mengungkap dugaan petugas medis anjurkan orang tua untuk memberikan susu formula pada bayi usia 0 hingga 6 bulan. <br /> <br />Dokter, perawat, dan bidan rumah sakit, diduga ikut aktif memasarkan susu formula. <br /> <br />Investigasi dilakukan melalui wawancara tenaga medis, dan orang tua bayi. <br /> <br />Modusnya diawali ketika agen penjualan susu formula mendekati dokter. <br /> <br />Agen menawarkan diskon pengadaan susu formula bayi usia 0-6 bulan. <br /> <br />Pihak rumah sakit, kemudian memberikan susu formula pada bayi, tanpa pertimbangan medis. <br /> <br />Karena ruang perawatan ibu dan anak dipisah, tenaga kesehatan menganjurkan, agar bayi mengonsumsi susu formula. <br /> <br />Saat bayi akan keluar dari rumah sakit, orangtua mendapat paket susu formula. <br /> <br />Baca Juga Pemberian Susu Formula tanpa Pertimbangan Medis Terindikasi Langgar Aturan Permenkes di https://www.kompas.tv/article/333513/pemberian-susu-formula-tanpa-pertimbangan-medis-terindikasi-langgar-aturan-permenkes <br /> <br />Berawal dari sini, orang tua tergoda memberikan susu formula pada bayinya. <br /> <br />Padahal pemerintah secara tegas melarang, pemberian susu formula pada bayi. <br /> <br />Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2014, pasal 2 tertulis, melarang pemberian susu formula bayi kecuali atas indikasi medis, ibu tak ada atau ibu terpisah dari bayi. <br /> <br />Terkait temuan investigasi Harian Kompas ini, Ketua Satgas ASI, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Naomi Esthernita menyatakan, meminta tim medis bijak dalam mengarahkan penggunaan susu formula. <br /> <br />Organisasi kesehatan dunia, WHO juga telah menetapkan aturan pemberian asi eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. <br /> <br />Asi eksklusif penting, untuk menunjang perkembangan otak, dan fisik bayi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/333696/pelanggaran-pemasaran-susu-formula-untuk-bayi-usia-0-6-bulan-dokter-dan-bidan-diduga-terlibat
