JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora Zainudin Amali ucapkan duka atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 129 orang hingga Minggu (2/10). <br /> <br />Ia menyebut telah berkoodinasi dengan sejumlah pihak terkait tragedi tewasnya sejumlah suporter sepak bola tersebut. <br /> <br />"Saya bagi yang meninggal tentu saya menyampaikan duka cita yang mendalam. Saya prihatin, harusnya tidak boleh terjadi," ujar Menpora saat dihubuni KompasTV, Minggu (2/10). <br /> <br />Baca Juga PSSI Dukung Kepolisian Usut Tuntas Insiden Kanjuruhan Seusai Laga Arema vs Persebaya di https://www.kompas.tv/article/334051/pssi-dukung-kepolisian-usut-tuntas-insiden-kanjuruhan-seusai-laga-arema-vs-persebaya <br /> <br />Menpora soroti sikap suporter Arema yang tidak terima dengan kekalahan atas Persebaya. <br /> <br />"Edukasi pada para penonton harus lebih. Pertandingan sepak bola ada yang menang ada yang kalah. Apapun kondisinya harus terima," ucapnya. <br /> <br />Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi sepak bola dengan korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah di Indonesia. <br /> <br />Tragedi ricuh dan desak-desakan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Liga 1 antara Arema dan Persebaya, Sabtu (1/10). <br /> <br />Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta memaparkan kronologi tragedi Kanjuruhan, yang dimulai ketika sejumlah suporter Arema masuk area lapangan. <br /> <br />Untuk pengalaman, petugas polisi di lapangan gunakan gas air mata. <br /> <br />"Karena gas air mata, mereka pergi ke luar ke satu titik. Di pintu keluar," ujar Nico, Minggu dini hari (2/10). <br /> <br />"Kemudian terjadi penumpukan. Di penumpukan itu lah terjadi sesak napas, kurang oksigen," ucapnya. <br /> <br />Video Editor: Bara Bima <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/334054/menpora-berduka-untuk-tragedi-kanjuruhan-prihatin-harusnya-tidak-boleh-terjadi
